(0362) 3312427
bkbp@bulelengkab.go.id
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Rapat Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Menjelang Pilpres 2019

Admin bkbp | 30 Agustus 2018 | 535 kali

Di penghujung Agustus 2018, Badan Kesbang Pol kabupaten Buleleng menggelar rapat kominda (Komunitas Intelejen Daerah) Kamis, 30 Agustus 2018 bertempat di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kab. Bll. Adapun agenda rapat ini hal yang dibahas perkembangan situasi daerah menjelang pelaksanaan Pemilu Tahun 2019.

Peserta yang hadir dalam rapat ini :

- Pasi Intel Kodim 1609 Bll

- Anggota Intel Kodim 1609 Bll

- Kanit 1 Sat Intelkam Res Bll

- Perwakilan Kantor Imigrasi Kab. Buleleng diwakili Kasi wasdakim

- Perwakilan dari Sat Pol PP Kab. Bll

- Anggota BIN Daerah Bali wilayah Buleleng, Karangasem dan Gianyar.

- Kabid Kewaspadaan dini Kesbangpol Kab. Buleleng

- Kasubid Kewaspadaan dini Kesbangpol Kab. Buleleng

- Kabid Sandi Kominfo Bll

Rapat ini dibuka langsung oleh Plt. Kaban Kesbangpol Kab. Buleleng (Drs.Komang Sumertajaya) yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kita berkumpul dlm rangka penyamaan persepsi situasi di daerah, bahwa Tujuan dari Kominda yaitu untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga diharapkan peran dari Kominda dalam menyampaikan situasi di daerah.Dalam Kesempatannya dari Ketua Harian Kominda Kasat Intelkam yang di Wakili oleh Kanit 1 Sat Intelkam menyampaikan bahwa Situasi politik sejak tahapan pemilu 2019 dimulai, sampai saat ini DPD sdh terdaftar sebanyak 23 orang, Caleg Buleleng sebanyak 448 orang, dan saat ini KPU juga sdh mengumumkan Daftar Pemilih Tetap. Setelah itu akan dilaksanakan penetapan caleg masuk pada tahapan Kampanye, potensi2 kerawanan perlu kita waspadai karena di Buleleng sangat rawan pada saat pelaksanaan pemilu.

Situasi secara nasional yaitu munculnya tagar #2019GANTIPRESIDEN terkait dgn hal tersebut utk dilakukan antisipasi pemasangan spanduk2 secara diam-diam sehingga diharapkan dari Kesbangpol menyampaikan ke camat-camat se-Kab. Buleleng. Masalah Ekonomi yaitu rencana pembangunan Bendungan di Desa Tamblang yang melibatkan 3 (tiga) Desa yaitu Ds. Bontihing, Sawan dan Bila. Masalah Budaya yaitu masih viralnya masalah pengrusakan kendaraan pada saat pelaksanaan upacara melasti yg dilakukan oleh Ds. Tamblang.

Kemudian kegiatan Jambore VW yg dilaksanakan pada tanggal 08 s/d 10 September 2018 diLap Bhuana Patra Singaraja dan atensi Drag VW tanggal 09 September 2018 yg melakukan penutupan jalan A. Yani Singaraja. Dari Binda Korwil Buleleng, Karangasem dan Gianyar an. Letkol N. Heru Susanto yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa: 

-Tingkat Nasional masih adanya deklarasi tagar #2019GANTIPRESIDEN, sebenarnya tidak ada masalah berdasatkan hasil koordinasi dgn KPU dan Bawaslu yg menjadi masalah adalah saat bertemunya simpatisan tagar #2019GANTIPRESIDEN dan simpatisan #2019TETAPJOKOWI. Sebelum itu terjadi kita harus melaksanakan deteksi dini dan cegah dini, sehingga dapat mencegah terjadinya aksi2 bentrokan. Ini adalah Tahun politik maka perlu kita wadpadai.

-Tidak hanya hal tetsebut, kita juga harus melakukan pengawasan thdp pok Radikal, jangan sampai di Masjid2 ada kegiatan ceramah yg Radikalisme yg menjurus pada menyebarnya idiologi radikalisme.

- Kemudian Kegiatan IMF Word Bank perlu diantisipasi, dan hal tsb juga sdh diantisipasi dr jauh-jauh hari sehingga perlu juga kita lakukan antisipasi di wilayah Buleleng, jangan sampai ada kejadian di Buleleng dan hal tsb akan berimplikasi pada pelaksanaan IMF.

Dari Imigrasi Buleleng menyampaikan bahwa pihak imigrasi tlh melaksanakan tindakan terhadap WNA asal Nigeria dan menyerahkan kepada pihak Kejaksaan. - tahapan persidangan WNA asal Australia bahwa mengelola Villa di Sudaji padahal hanya memiliki paspor kunjungan ke Bali. - bahwa saat ini adalah musim liburan WNA ke Bali terutama WNA dari Eropa dan Australi - Terkait dgn pembangunan PLTU tahap II jangan sampai ada kejadian seperti Tahun 2014 terkait dgn penggunaan tenaga kerja asing di wilayah Buleleng. Penyampaian dari Kominfosandi Buleleng menyampaikan bahwa ,bulan September akan dilaksanakan Lovina Festival, dan pelaksanaanya Festival sebelumnya dapat berjalan dgn aman dan lancar. Koordinasi dan konsolidasi dgn persandian di TNI dan Polri untuk menindaklanjuti, memonitor dan mencegah adanya tindakan kejahatan yg menggunakan IT yang ingin memecah belah NKRI.