Senin,12 Februari 2024, Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng mengadakan rapat koordinasi Penyusunan Seruan Bersama Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang di Pimpin oleh Dr. Drs. I Gede Made Metera, M.Si. (Ketua FKUB Kab.Buleleng) yang bertempat di Aula Gedung PLHUT Kementerian Agama Kab.Buleleng.
Hadir dalam kegiatan sebagai berikut:
1. I Made Subawa, SE. (Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Buleleng)
2. Kaban kesbangpol Kab. Buleleng diwakili oleh Plt.Sekretaris Kesbangpol (Ketut Simbayasa,S.Sos.MAP)
3. Kompol I Gede Juli,SiP.
(Kabag SDM Polres Buleleng)
4. Lettu Inf.Putu Darma (Pasi Intel Kodim 1609 Buleleng)
5. Ketut Prawat (Ketua MDA Kab.Buleleng diwakili)
6. Para Perwakilan Ketua Agama Se Kab.Buleleng,
7. Ketut Karmawan (Kejaksaan Negeri Singaraja)
8. Made Mudita (Ketua Pasikian Pecalang Kab.Buleleng)
9. para Penyuluh Agama Hindu.
Sambutan dari Dr. Drs. I Gede Made Metera, M.Si. (Ketua FKUB Kab.Buleleng) menyampaikan Rapat Koordinasi Seruan bersama Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 ini bertujuan terkait persiapan dan antisipasi menjelang perayaan hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 Tahun 2024 di kabupaten buleleng yang dimungkinkan bisa bersamaan dengan awal Bulan Puasa.
Menindak lanjuti SE Gubernur Bali No.7 Tahun 2023 tgl 24 Oktober 2023 tentang hari libur nasional dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024 dan SE Majelis Desa Adat,Mda Prov.Bali No: 001/SE/MDA-Prov.Bali/I/2024 tanggal 31 Januari 2024 tentang Edaran Tata Titi Nyanggra Rahina Suci Nyepi Isaka Warsa 1946.
Acara Penyusunan Seruan Bersama Tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946, yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Buleleng, bersama Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat dan Kepala Kementerian Agama Kab Buleleng, serta diketahui Kepala Kepolisian Resort Buleleng, Komando Distrik Militer 1609 Buleleng, Kepala Kejaksaan Negeri Singaraja, dan Penjabat Bupati Buleleng.
Menyampaikan Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024 sebagai berikut :
Umat Hindu melaksanakan Rangkaian Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 meliputi Pengerupukan , Sipeng ( Catur Bratha Penyepian) dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk.2. Penyedia jasa Transportasi ( Darat, Laut, dan Udara) tidak diperkenankan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari hari. Senin, tanggal, 11 Maret 2024 Pukul. 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal, 12 Maret 2024 Pukul. 06.00 Wita.
Lembaga Penyiaran Radio dan Lembaga Penyiaran Televisi tidak diperkenankan untuk bersiaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari hari Senin tanggal, 11 Maret 2024, Pukul. 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa, 12 Maret 2024 , Pukul 06.00 Wita.
Penyedia Jasa seluler untuk mematikan data seluler dan seluruh penyedia jasa ,Televisi untuk tidak mendistribusikan siaran, dari hari senin tanggal, 11 Maret 2024 ,Pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa, 12 Maret 2024, Pukul 06.00 Wita.
Masyarakat tidak diperkenankan bepergian/ keluar rumah, menyalahkan petasan / mercon, pengeras suara, bunyi bunyian , lampu penerangan serta sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Suci Nyepi dan membahayakan ketertiban umum, kecuali untuk kepentingan umum dan kedaruratan yang nantinya akan diatur oleh Lembaga/ Instansi terkait.
Usaha penyedia Jasa akomodasi, penyedia jasa hiburan dan tempat wisata yang ada di Bali tidak tidak diperkenankan mempromosikan usahanya dengan Branding Hari Suci Nyepi.
Karena Hari Suci Nyepi diperkirakan bersamaan dengan Awal Ramadhan 1445 Hijriyah maka :
Umat Islam melaksanakan Sholat wajib dan Tarawih di rumah Ibadah terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing masing dan tidak menggunakan pengeras suara serta dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas.
Umat lain melaksanakan Ibadah di rumah masing masing.
Prajuru Desa Adat menugaskan Pecalang dan MUI menugaskan Banser dan Kokam dalam mengamankan Rangkaian Hari Suci Nyepi di Wilayahnya masing masing dengan tegas dan humanis, berkoordinasi dengan Aparat keamanan terkait.
Majelis majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan serta Instansi terkait agar menyosialisasikan Seruan ini kepada seluruh umat beragama di Bali.
Seluruh masyarakat wajib menaati Seruan Bersama ini.
Demikian Seruan ini disampaikan, untuk dijadikan Pedoman dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.