Jumat, 28 Januari 2022 Kesbangpol mengadakan rapat dalam rangka menyambut hari raya imlek, yang bertempat di sekretariat FKUB Kabupaten buleleng. Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Kabupaten Buleleng Dr. Drs Gede Made Metra, M.Si. Perayaan Imlek selama berabad-abad menyediakan makna spiritual yang amat kaya, bahkan mampu berperan dalam menyatukan mereka dalam semangat hidup yang sama. Imlek bukan milik agama Khong Hu Cu, tapi karena sebahagian besar etnis Cina mempedomani hidup menurut ajaran Khong Hu Cu, maka kemudian kenyataan reset penanggalan Imlek terakhir disesuaikan dengan tahun kelahiran Khong Hu Cu, tahun 551 SM yah tidak salah bila Imlek adalah hari raya Umat Khong Hu Cu.
Imlek adalah perayaan manusia yang menyatu dengan Alam. Ada cinta kasih sangat universal pada alam dan lingkungan yang sangat kental dalam perasayaan Imlek. Di Indonesia yang tidak mengenal musim semi. Perayaan Imlek adalah perayaan Tahun baru. Waktunya bersyukur kapada rezeki tahun lalu serta semangat untuk hal-hal yang lebih baik di tahun baru, bermaaf-maafan dengan anggota keluarga. Yang tua menyayangi yang muda (angpau) yang muda menghormati yang tua (bakti). Makna spiritual perayaan Imlek tidak pertama-tama digali dalam ajaran agama tertentu. Semula, Imlek merupakan perayaan petani. Makna spiritual Imlek perlu digali dari pengalaman kehidupan dan dunia yang berkembang di antara kaum petani. Gong Xi Fa Cai memiliki makna semoga bertambah sejahtera. Di dataran China sendiri, ucapan kegembiraan ini bisa berupa doa agar bertambah bahagia, kaya, panjang umur, dan kegembiraan lainnya atau yang lebih tepatnya adalah Sin Cun Kiong Hi atau selamat memasuki musim semi.