Senin, 28 Juni 2021 Badan Kesbangpol mengadakan Rapat Koordinasi penanganan konflik sosial melalui Sistem Informasi Pemetaan Konflik Sosial (SiPelik). Dalam rakor ini dihadiri oleh Kasi Trantib dari 9 kecamatan yang ada dibuleleng. Rakor ini diberikan langsung oleh Kesbangpol provinsi bali. Konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik serta menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial politik.
Indonesia adalah negara yang memiliki ragam budaya, suku, dan agama. Meski masyarakatnya selalu menjunjung tinggi persatuan bangsa, tapi konflik sosial pernah terjadi di Indonesia. Dalam rakor ini dijelaskan tentang perbedaan-perbedaan yang akan muncul terkait adanya konflik yakni :
1. Perbedaan kepentingan : Adanya perbedaan kepentingan bisa menjadi munculnya konflik sosial. Karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Ketika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka akan merasakan kepuasan. Sebaliknya ketika mengalami kegagalan dalam memenuhi kepentingannya maka akan menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Perubahan sosial yang terlalu cepat Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat. Konflik adalah salah satu penyebab perubahan sosial yang cepat di atas. Bila kasus revolusi dijadikan acuan, konflik adalah faktor penggerak revolusi.
2. Perbedaan antar perorangan Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Karena setiap manusia pastinya tidak pernah ada kesamaan yang baku antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan kebiasaan dan perasaan dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai awal timbulnya konflik.
3. Perbedaan kebudayaan Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, seperti perilaku atau tata sikap. Konflik bisa terjadi karena kelainan tata sikap dan perilaku sosialnya. Jika tidak ada titik temu atau kesepakatan akan konflik akan meluas. Perbedaan kebudayaan identik dengan daerah yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan mereka yang berasal dari daerah yang sama memiliki kebudayaan yang berbeda karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidaklah sama. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan bisa membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik bahkan kekerasaan sosial.
4. Perubahan sosial yang terlalu cepat Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat. Konflik adalah salah satu penyebab perubahan sosial yang cepat di atas. Bila kasus revolusi dijadikan acuan, konflik adalah faktor penggerak revolusi. Sebuah revolusi biasanya diawali oleh rentetan atau gelombang aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan di masyarakat. Bahkan bisa terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.