Dalam rangka kegiatan
Kerja Bersih Segara, Pelepasan Tukik, dan Underwater Clean Up (Pembersihan di
dasar laut) serangkaian peringatan Bulan Bung Karno V Tahun 2023 di Kabupaten
Buleleng, Jumat, 23 Juni 2023 bertempat di Halaman TIC Pantai Penimbangan Desa Bhaktiseraga Kec.Kabupaten
Buleleng dilaksanakan Apel Krida dan Kerja Bersih Segara, Pelepasan Tukik Dan
underwater clean up serangkaian pelaksanaan kegiatan Bulan Bung Karno V Tahun
2023 dengan Tema “Mahajnana Segara Kerthi” yang memiliki arti pemuliaan laut
yang dipimpin Asisten Perekonomian dan
Pembangunan ( Ni Made Rousmini, S.Sos., M.AP ). Hadir dalam kegiatan: Ketua
DPRD Kabupaten Buleleng yang diwakili, Kapolres Buleleng diwakili Kasat
Polairud Polres Buleleng (AKP Nyoman Adika), Komandan Kodim 1609 Buleleng (
Letkol Kav.Angga Nurdyana,S.Sos,M.IP. ), PLH. Kepala Kejaksaan Negeri Buleleng
(Agung Bagus Kade Kusimantara, SH.), Ketua Pengadilan Negeri Singaraja yang
diwakili, Para Asisten,Staf Ahli Setda Kab Buleleng, Kepala OPD Pemkab
Buleleng, Kepala BUMD Kab Buleleng, Camat Buleleng ( I Made Dwi Adnyana, S.STP,
M.A.P ), Kepala Resort KSDA Kabupaten Buleleng, Perbekel Desa Baktiseraga (
Gusti Putu Armada ), Kelian Desa Adat Galiran ( Jro Putu Anteng ), Ketua
Pokmaswas Penimbangan Lestari ( Gede Wiadnyana ),Para ASN dan Non ASN Pemkab
Buleleng.
Sambutan Penjabat
Bupati Buleleng yang dibacakan Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Ni Made Rousmini, S.Sos., M.AP,
menyampaikan acara kerja bersih segara, pelepasan tukik dan underwater clean up
serangkaian pelaksanaan kegiatan bulan Bung Karno V Kabupaten Buleleng Tahun 2023.
Pelepasan tukik secara serentak diseluruh bali, kegiatan ini turut dilaksanakan
di kabupaten buleleng dengan melibatkan komponen pemerintah daerah dan kelompok
masyarakat pecinta lingkungn di kabupaten buleleng. Hal ini selaras dengan tema
peringatan bulan Bung Karno V tahun 2023 yaitu “Mahajnana Segara Kerthi” Yang
Memiliki arti pemuliaan laut pendalaman ajaran Bung Karno.
Pelestarian lingkungan
harus kita laksanakan bersama seluruh lapisan masyarakat, salah satunya
melestarikan penyu yang di awali dengan tukik, penyu merupakan hewan langka
yang dilindungi karena polpulasinya terancam punah sehingga keberadaannya harus
kita lestarikan bersama dan kita jaga bersama dari perburuan.
Masyarakat dan kelompok
penangkar penyu sudah memiliki kesadaran lebih untuk melestarikan dan menjaga
habitat penyu, sebagai bukti nyata peran masyarakat adalah terbentuknya
kelompok masyarakat yang ikut menjaga dan memelihara telur-telur penyu yang
ditemukan oleh warga sekitar. Salah satunya adalah Kelompok Masyarakat Pengawas
(POKMASWAS) penimbangan lestari. Melalui kegiatan ini merupakan bentuk dalam
mengaktualisaskan pemikiran Bung Karno dalam pembangunan Bangsa dan Negara
melalui kepeduliaan lingkungan dan ekosistem kedepan bagi anak, cucu kita
dimasa mendatang.